Jumat, 26 November 2010

ANOTHER IDE FROM FACEBOOK <----- cerpen pertama gue

ANOTHER SIDE FROM FACEBOOK

Awalnya hidupku teras sangat menarik dan sempurna, apapun yang aku inginkan selalu aku dapatkan. Mulai dari materi sampai kasih sayang. Tapi semua itu seakan hanya mimpi belaka dalam hidupku ketika aku mulai menyadari keretakan yang terjadi di rumah ku. Aku seakan bangun dari tidur panjangku yang mempunyai mimpi yang selama ini memutarkan kisah hidupku yang bahagia. Hidupku berubah secara drastis haya dalam hitungan waktu 3 bulan.
Bahagia, harmonis, dan sejahtera, itulah kata-kata yang aku inginkan sekarang. Mungkin 3 bulan yang lalu aku mendapatkan semua itu secara Cuma-Cuma, tapi sekarang?? Memohon pada mereka pun belum tentu aku dapatkan.
Namaku Shinta, cewek mungil berusia 16 tahun dan duduk di kelas 2 sma. Yah itu semua secuil kisah mngenaskan dalam hidupku. Berlebihan memang, well jika kalian berada di posisiku mungkin kata-kata yag aku gunaka sanagatlah sederana dan sama sekali idak berlebihan.
Kisah tragisku berawa dari 3 bulan yang lalu, dimana aku melihat mom and dad bertengkar hebat di depan mataku. Aku tau mom memang sedang labil karena mempunyai masalah yang cukup berat dengan teman-temannya, tapi apakah harus mereka berkelahi sebesar itu.
Dad adalah orang yang sangat sabar. Tapi entah mengapa malam itu dad terlihat sangat ganas dan menakutkan. Mereka berkelahi dengan hebat di depan mataku ketika aku sedang megerjakan prakarya di ruang tv. Awalnya aku mendengar mereka berdebat di kamar, tapi entah apa yang membuat mereka bertengkar lebih hebat.
Aku melihat mom and dad berteriak- teriak saat menuruni tangga. Tatapan penuh kasih yang selama ini mereka tunjukan sirna menjaddi tatapan penuh kebencian. Aku ternganga melihat kejadian di depan ku.
“ mau kamu apa? Saya sudah cukup sabar selama ini. Kamu selalu saja egois? Saya sudah cape denan sikap kamu” ujar dad dengan nada tinggi
“jadi semua ini salah aku?? Kamu kemana saja selama ini?? Mana kewajibanmu sebagai suami yang menafkahi istrinya secara lahir dan batin?? Mana??” jawab mom dengan nada tidak kalah tinggi
“ kamu ngomong apa?? Kamu yng tidak pernah menghargai saya sebagai suami kamu! Kamu egois! Anak kamu juga pasti merasakan itu! Ujar dad emosi
“ mau kamu apa?? CERAI??” ujar mom keras tanpa memperdulikan aku.
“kamu ngomong apa?? Inget ada Shinta disana!!” ujar dad melemah
“kenapa?? Biar aja dia tau pa yang kita alami sebenarnya”
‘ enaugh!! Apa sih yang mom sama dad cari?? Apa masalahnya?? Aku bingung!! Selama ini aku udah denger kalian ribut, tapi setidaknya kalian masih menghargai aku untuk gak ribut di depan aku! Tapi nyatanya apa??kalian malah makin menjadi. makin gak ngehargain aku. Aku CAPE!! I hate you anymore!! Ujarku seraya berlari ke kamarku.
Aku berharap merka akan memanggil namaku dan meminta maaf, tapi nyatanya?? Mereka malah melanjutkan perdbatan merka dan saling menyalahkan! Hell yeah!!
Aku mulai membuka mac kesayanganku dan mulai mengetik e-mail untuk kakakku yang sedang berada di eropa untuk membicarakan apa yang terjadi dirumah. Aku mulai mengetik dengan ditemani curahan air mata. Aku tau hari ini weekend dan aku yakin kakakku akan membalass e-mail ku dengan cepat.
Berjam – jam aku menunggu balasan, tetapi nyatanya Nihil.. aku pun jatuh tertidur diatas mac kesayangan ku.
***
Sudah berhari – hari aku menunggu balasan e-mail dari kakakku. Setiap aku buka e-mail, selalu saja tidak ada balasan. Akhirnya aku memutuskan untuk membuka facebook, disana aku mencari ka zach, dia adalah teman chating ku di facebook. Aku memeberanikan diri bercerita tentang apa yang aku alami. Aku berfikir dengan siapa aku bercerita lagi selain dengan tuhan pastinya. Aku butuh seseorang yang mengerti diriku, aku butuh seseorang yang mau mendengarkan keluhanku disanalah aku menemukannya, sosok yang aku butuhkan ka Zach.

To : Zach reyland
Subject: heelpp mee!!
Message:
Ka, i felt like in the dumps when my mom and dad fight in front of me!! Aku bingung ka. Mereka gak pernah melakukan itu sebelumnya. Mereka memang belakangan suka berdebat, tapi kali ini mereka berani debat didepan aku. Parahnya mom sempet ngucapin kata cerai!! Aku gak tau lagi harus gimana... i think i’ll give up!! Sekarang aja aku lagi di tempat yang sepiii banget. Aku bolos sekolah ka. Aku bingung aku pikir dari pada aku sekolah tapi nganar mending aku bolos aja.. help me kaaaa –begged-
“klik” aku menekan tombol sent pada mac kesayangankku. Aku menunggu cukup lama, mungkin ka Zach sedang ada kuliah pikirku.. tak lama kemudian aku meliht FB ku, dan aku melihat ada inbox disana
To : Shinta Setioardi
From: Zach Reyland
Message:
Ya ampun shin.. kamu beneran bolos?? Kamu dimana sek karng? Ya ampun aku bingung mau kasih advice apa ke kamu.. karena aku gak pernah ada di posisi kamu.. aku Cuma bisa support kamu aja Shin..
Aku membaca message dari ka Zach dengan persaan lega, karena aku berfikir aku gak sendirian disini, setidaknya ada Tuhan dan ada ka Zach selalu ada saat aku butuh. Akupun segera mengetik balasan
To : Zach reyland
From : Shinta Setioardi
Iya ka, aku bingung banget ka.. aku gak tau lagi apa yang harus aku lakuin.. aku sekarang lagi ada ditempat yang jaaauuhh banget ka!jauh dari rumah, dari mom, dari dad!
‘”klik” sekali lagi ku tekan tombol sent.. tapi kali ini aku langsung mematikan mac ku karena aku ingin merasa sendiri.
Sekarang akku sedang merenungkan apa yang terjadi dirumah, apa yang sebenarnya ada di pikiran mereka saat mereka ribut.. tanpa terasa airmata mengalir deras menuruni pipiku.. aku merasa anak paling malang didunia karena mempunyai keluarga yang seperti ini..
Tak terasa ahri sudah gelap. Aku bergegas meninggalkan danau sepi ini.. di perjalanan aku melamun, menjalankan motorku dengan tak pasti, sampai suatu saat...
“ tiiiiiinnnnnnnnnn,,,,, BRRAAAAKKKKkK” aku menabrak sebuah mobil dan aku terpental cukup jauh, sampai pada akhirnya ada beberpa orang menghampiriku dan memapah aku ke pingir jalan.. tubuhku utuh, hanya saja ada darah segar yang mengalir cukup deras dari dahi kiriku..
Aku melihat sesosok lelaki mapan menghampiriku
“kamu gak apa- apa?” tanyanya lembut.. aku hanya bisa mengangguk pelan, dan satu detik kemudian aku jatuh tak sadarkan diri. Ketika aku tersadar dari pingsan aku mellihat ke sekeliling. Aku berada di dalam ruang UGD salah satu rumah sakit.. di sebelahku terdapat sesosok wajah pucat prihatin yang memerhatikan wajahku lekat-lekat.
“ kamu sudah siuman?? Kamu gak apa-apa?” tanyanya khawtir.
“iya, saya gak apa-apa om, maaf ya tadi saya bawa motornya ngelamun, jadi nabrak!” ujar ku memelas.
“ iya sudah, gak usah dipikirin lagi, kondisi kamu sekarang gimana? Tadi saya berusaha menghubungi orang tua kamu, tapi handphone kamu mati, terus saya buka mac kamu juga pake password jadi saya gak bisa menghubungi orang tua kamu”
“gak apa-apa om, lagi pula mereka lagi gak ada di jakarta, jadi percuma” dustaku
“sekarang mau kamu giman?? Mau saya antarkan pulang??”
“ gak usah om, saya bisa pulang sendiri, motor saya kemana om??”
“motor kamu hancur, jadi saya masukin bengkel,”
“ hancur?? Ya udah om saya pulang naik taksi aja, saya bisa kok om,lagi pula rumah saya deket dari rumah sakit ini, kepleset juga nyampe om” canda ku
“ kamu ini masih aja ngelawak.. ya sudah om panggil dokter dulu ya buat mastiin keadaann kamu” ujarnya seraya mengelus kepalaku lembut... mengingatkan ku akan hal yang sering dilakukan dad. Tak terasa air mataku menuruni pipiku dengan derasnya, ketika om itu datang aku tengah menangis..
“kamu kenapa?? Ada yang sakit?? Tanyanya khawatir
Aku hanya menggeleng. Dokter segera memeriksa kondisiku,
“gimana dok??” tanyanya panik
“gak apa-apa.. kamu jangan banyak pikiran dulu yah, semuaya baik – baik saja kok. Sekarang juga kamu juga suda bisa pulang”
“makasih dok” ujarku seraya bergegaas turun dari tempat tidur..
“kamu mau kemana??” ujarnya panik
“ pulang om” jawabku ringan
“kamu ini.. bener kamu mau pulang ?? Gak mau om anterin??”
“gak om, i’m fine” ujarku meyakinkan. Setelah membuat yakin om itu aku segera pulang kerumah.
***
Sesampainya dirumah pemandangan mom and dad yang sedang berdebat yang aku lihat pertama kali! Hhhffttt ingin rasanya aku berbalik dan pergi lagi!!
“ shinta dari mana kamu?? Jam segini baru pulan!! Mau jadi apa kamu??”
“ jadi apa?? Jadi istri yang baik, yang gak pernah berantem sama suaminya. Jadi anak yang bahagia yang punya keluarga utuh!! Itu yang akku mau!” jawabku kasar
“ kamu itu lancang yah!!” ujar mom seraya ingin menamparku!!
“mom” panggil dad
“tampar aja aku mom, bunuh aku!! Biar aku gak ngeliat mom and dad berantem lagi! Tampar!!! Huhuhuhuuhu” ujarku seraya menangis
“ Shinta masuk kamar kamu sekarang” ujar dad tenang
Aku segera meninggalkan ruangan ini. Rumahku serasa neraka bagiku.. aku segera membuka mac kesayanganku, membuka FB, disana tercantum balasan dari ka Zach,
To : Shinta Setioardi
From : Zach Reyland
Kamu dimana sekarang?? Pulang shin... bikin aku khawatir aja..
Aku segera membalas message ka Zach
To : Zach Reyland
From : Shinta Setioardi
Aku udah pulang ka, maaf udah bikin kk khawatir, tadi aku sempet tabrakan, tapi untungnya aku gak apa-apa, Cuma luka kecil aja. You know ka? My home’s like Hell!! I was get slap by my mom!! Apa itu seharusnya yang aku dapet setelah aku dapet kecelakaan?? Apa itu yang dinamain ibu?? I hate her anymore

Aku menirimkan message tersebut dengan penuh emosi.. aku merasakan darah segar menetes dari dahiku..
To : Shinta Setioardi
From : Zach reyland
Hare?? Kok bisa?? Aduh kamu ati-ati dong, itu dia yang bikin aku khawatir.. tapi udh diobatin kan?? You got slapped by your mom?? How can??
Beberapa saat kemudian
To : Zach Reyland
From : Shinta Setioardi
Ya bisa lah ka, aku kan bawa motornya sambil ngelamun, gak tau, kalo tadi dad gak ngehalangin mungkin aja aku beneran bakal dapet tamparan dr mom.. akkhh gak aku udh cape ka sm hidup aku.. felt wanna suicide..
Aku pun bergegas ke toilet setelah mengirimkan message ke ka Zach..
Ugghh darahnya semakin deras,, aku melihat jahitan pada dahiku sedikit terbuka, ku mencoba menuupnya kembali dengan kapas.. lalu bergegas kembali ke kamar. Aku melihat balasan dari ka Zach..
To : Shinta setioardi
From : Zach Reyland
Ya ampun shin.. kamu tuh ya.. aduh aku jd speachless... km apa2an sih pke pengen suicede segala, gak lucu tau gak!!! Aduh aku bingung karena aku dari notabene yang keluarganya aman2 aja.. kamu mau pacar aku yang nenangin kamu?? Dia baik banget lho.. mungkin kalau sama dia kamu bisa lebih tenang...
Aku tak membalas message ka zach, karena aku bingung... aku gak tau harus jawab apa... tak larma kemudian ada message dan kutahu itu message dari ka anjani... pacar ka Zach..
To : Shinta setioardi
From : Janni Samkova
Subject : OFFERING HELP
Hi.. sista ada yg bisa aku bantu?? Dari td siang Zach khawatir banget sama kamu..,
Aku tersenyum mendapatkan message dr ka Jani.. aku merasa diperhaikan sekarang.. aku mencurahkan semua yang ada, semua yang akku rasakan, aku serasa ada disampinya.. berbicara dengan ka jani memberikan aku support tersendiri..
To : Shinta setioardi
From : Janni Samkova
Shinta inget ya kata-kata aku tadi coba bicara sama mereka, kalu mereka marah karena denger omongan kamu mereka akan nyoba mikirin lagi apa yg kamu omongin,dari berfikir mereka akan coba mengerti kamu!dan ingat , banyak orang lain diluar sana yg mslhnya lbh brt dibanding km.. tp mrka bs.. inget kata2 ku ‘matahari akan terus bersinar’ klise sih tapi kata2 itu yang aku pakai buat nyemangatin aku.. and remember keep prayin to GOD “ask and u’ll given”.. ganbatene Shinta-Chan... ^^
Aku membalas dengan penuh senyuman
To ; janni Samkova
From : Shinta Setioardin
Hai.. nii-chan.. aku bakal berusaha, tuhan memberikan aku malaikat untuk menyelsaikan masakahku, dan malaikatnya ka Janni dan ka Zach.. skrg aku berfikir lg kk orgnya care banget walaupun kita belum pernah ketemu tapi kakak udah care bnget sm aku.. aku gk tau mungkin tanpa kk aku udh ngelampiasin semuanya ke hal yang negative.. domou arigatou
Setelah membalas message ka Jani Mom and dad masuk kamar aku.. mereka menyadari apa yg selama ini mereka buat. Semua itu aku perjelas lagi dengan luapan emosi ku.. suasana haru tak dapt dihindarkan lagi.. kami bertiga hanyut dalam haru, tenggelam dalam lautan air mata
“ terus apa yang akan mom and dad putusinn?? Cerai?? Aku gak mau itu terjadi.. pliss pikirkan lagi semuanya, walaupun pada akhirnya aku mendapat keputusan yang menyakitkan, seenggaknya mom and dad udh mau ngertiin perasaan aku..” ujarku seraya menangis..
“ yah kami akan mengusahakan yang terbaik buat kamu sayang.. maaf selama ini mom sama dad selalu aja ribut tanpa mikirin perasaan kamu” ujar dad
“ mom.. dad.. apa kalian akan tetep pisah??”
Mom and dad saling tatap
“ mmmphhh hhuuuuhh...” mom menghela nafas
“ kammi gak tau, kami akan berusaha yang terbaik buat kamu, masalah itu biar waktu yang menentukan... kami akan berusaha yang terbaik buat kamu sayanng” ujar dad bijak seraya merangkul ku…

A DREAM <---- CERPEN

A DREAM
BY: AYU WULANDARI.S.
“coklat panas, sama hot lemon tea” ucap Cath seraya mengembalikan daftar menu dan melempar sebuah senyuman kepada pelayan, lalu ia kembali mengalihkan pandangannya keluar jendela menatap hujan yang turun dengan derasnya.
“jadi, kamu udah mutusin mau bikin cerita tentang apa?” Tanya Dhyland Dengan tatapan yang menyejukan dan melempar seulas senyum yang hangat.
“apa? Tadi kau Tanya apa?” jawab Cath linglung.
“jadi, kamu mau mutusin cerita apa buat novel baru kamu” ujar Dhyland sabar
Tatapan itu, senyum itu lagi – lagi dua hal itu yang selalu membuat Cath berhenti bernafas. Dunia seperti berhenti dadanya sesak melihat hal tersebut. Namun ia segera pulih dari perasaan aneh itu dan langsung menjawab dengan lancar
“oh itu, mmm tentang mimpi. Aku aku ingin membuat buku tentang mimpi. Kau yang membuat aku punya keinginan untuk membuat buku tentang mimpi. Kau yang mengajarkan aku semuanya” jawab Cath semangat dengan mata berbinar – binar. Dhyland memandang gadis itu berceloteh, saat itu juga perasaan aneh itu kembali menyeruak dan merobek hatinya, dan pada saat itu juga dhyland merasakan hatinya seperti diremas.
“ Dhyland, kau bisa kan datang ke acara peluncuran buku-ku nanti. Aku sangat berharap kau datang dan menemani saat - saat mengerikan itu” ujar Cath manja seolah ia akan menghadapi sidang dimana ia harus dihadapkan pada dosen – dosen pemakan mahasiswa..
“ hey Cath, kau hanya akan meluncurkan buku dan berbicara kepada para wartawan itu, mengapa kau takut seperti ini?” ujar Dhyland seraya mengusap lembut kepala Cath dan hanya dibalas sesungging senyum gadis itu.
Tetap saja aku ingin kau terus bersama ku. Runtuk Cath dalam hati
“tapi, tetap saja… aku…. Ah sudahlah lupakan itu” ujar Cath bingung “ lalu bagaimana dengan kuliahmu?? Kapan kau akan sidang?” lanjut Cath
“mungkin 1 bulan lagi. Setelah itu aku akan co-ass. Sekarang aku sedang sibuk sekali mengurus semua hal itu. Di tambah lagi para dosen itu yang selalu jual mahal saat aku mencoba konsultasi” ujarnya seraya tersenyum
“oh ya dhyland besok aku..” ucapan Cath terputus saat dhylan tiba – tiba menerima telfon dari ponselnya. Dhyland mengangkat tangannya yang berarti Cath harus bersabar. Cath menatap Dhyland dengan pandangan kosong. Pikirannya kembali menerawang tentang betapa mempesonanya Dhyland. Matanya yang selalu memberikan pandangan sejuk, bibirnya yang selalu menyunggingkan senyum hangat, badannya yang tegap yang selalu siap kapanpun Cath butuhkan untuk menangis, lagi – lagi untuk ke seribu kalinya Cath menatap Dhylan dengan pandangan kagum.
“Cath..” panggil Dhyland dan tentu saja membuat Cath tersadar dari lamunannya.
“ ya?” jawab Cath sekenanya..
“tadi kau mau bilang apa?”
“oh, aku ingin mengajakmu besok ke taman. Pikiranku buntu. Aku bingung dimana lagi aku harus mendapatkan inspirasi novel –ku” celoteh Cath “ kau tau, disana biasanya semua orang melepaskan dan mengucapkan semua mimpi mereka. Mungkin atmosphere itu yang akan aku rasakan dan itu dapat membantu ku.” Ujar Cath panjang lebar yang hanya dibalas dengan senyum seraya berucap
“tentu saja aku akan menemani mu,”
***
Siang itu, siang yang sangat membahagiakan bagi Dhyland. Dimana ia dapat menghabiskan waktu bersama Cath. Lamunannya akan kejadian siang itu dimana ia sedang mengobrol bersama Cath di CafĂ© berputar lagi di kepalanya. Semua kejadian tanpa ada celah satupun yang terlupakan. Namun saat ia mengingat kembali, telfon yang ia terima saat itu yang mengabarkan bahwa ia akan menjalani co-ass di Jerman, hatinya kembali seperti diremas. Ia merasa tidak akan ada lagi kejadian seperti siang itu ataupun siang – siang sebelum itu. Dhyland kembali menatap langit malam dari beranda kamarnya. Tak ada satu bintang pun disana. Gelap. Hanya itu yang terbesit di hati Dhyland. Entah apa yang mendorongnya ia segera mengambil ponsel-nya dan menekan tombol 1..
“ hallo” sura Cath terdengar di ujung sana. Dhyland mengehembuskan nafas leganya. Entah mengapa mendengar suaranya menghasilkan suatu semangat tersendiri, semangat untuk mewujudkan impian rahasianya itu.
“hallo, dhyland?? Ada apa?” ujar Cath sekali lagi. Dhyland tersadar dari lamunannya, namun ia masih tidak tau apa yang ingin dia bicarakan
“ oh, ya hallo, aku hanya ingin mendengar suaramu” ujar dhylan menggoda
“ ah, kau ini. Buat aku malu saja” ujar Cath seraya menunduk. Mukanya kontan memerah. Untung saja Dhyland mengucapkan itu di telfon jadi lelaki itu tidak dapat melihat wajahnya yang bersemu merah. “ ingatlah pacarmu, jangan sampai kau membuatnya kecewa” lanjut cath cepat
“ haha, kau ini. Jangan bilang kalau sekarang kau sedang tersipu malu dan mukamu memerah” goda Dhyland, tak menghiraukan masalah pacar yang Cath katkan
“ ah tidak. Tentu saja tidak” ujar cath cepat. “ lalu apa sebenarnya yang ingin kau katakana sampai – sampai kau menelfon ku malam – malam begini?” ujar Cath dengan nada kesal
“ aku hanya ingin memastikan besok kita jadi pergi ke taman atau tidak” ujar Dhylan
“ tentu saja jadi, apakah kau ada acara?”
“tidak tentu saja tidak. Aku sengaja mengosongkan waktu ku besok untuk menemani-mu”
“ benarkah? wah aku merasa istimewa” jawab Cath senang
“ yasudah cepatlah tidur jangan sampai kesiangan besok. Oke”
“ oke” ujar cath hendak menutup telfon.
“tunggu” ujar Dhyland “ satu lagi, aku tidak punya pacar” ujar dhyland lalu menutup telfonya setelah ia mengucapkan salam.
Cath masih terus menempelkan telfon itu di telinganya walaupun dhyland sudah menutup telfonya. Sebelah tangannya menutup mulutnya yang terbuka, menandakan betapa terkejutnya ia mendengar ucapan dhyland. Untuk apa Dhyland mengucapkan itu? Apakah ia tidak salah dengar?ia melemparkan tubuhnya ke atas kasur dan menatap langit-langit kamarnya. Ia terus memikirkan kata – kata Dhyland tadi. Apa maksudnya ia mengatakan itu? Betapa sesak dadanya hanya karena satu kalimat itu.
Aku tidak punya pacar. Kata – kata itu terus terngiang ditelinganya hingga ia jatuh tertidur
***
“waaawww ramai sekali… aku benar – benar merasakan atmosphere itu disini. Banyak sekali wangi mimpi yang ku hirup disini, benar begita kan Dhyland? ” ujar Cath riang seraya menatap Dhyland, dan tepat pada saat itu Dhyland juga sedang memandangnya lekat. Mata mereka bertemu. Cath merasa jantungnya merasa berhenti berdetak, udara disekelilingnya hilang, dunia terasa berhenti saat itu.
Ah rasa itu! Rasa itu datang kembali. Batin Cath dalam hati. Ia segera mengalihkan wajahnya dan berlari riang kearah danau untuk menutupi kegugupannya. Dhyland hanya menggeleng pelan melihat kelakuan gadis itu. Seraya terseyum ia mengikuti gadis itu dari belakang.

“bagaimana menurutmu?” ujar Cath seraya menyerahkan laptopnya kepada Dhyland. Dhyland membaca dengan seksama tulisan yang tertera dilayar laptop itu, sementara gadis itu kembali menatap Dhyland dengan tatapan kagum.
“lalu apa maksud tulisan ini?” ujar dhyland membuyarkan lamunan Cath. “ maksud kalimat ini” ujar dhylan seraya menunjuk sebuah tulisan
Have you ever wondered which the most hurts :
1. Saying something and wising you had not, Or
2. Saying nothing and wishing you had
“oh itu? Heemm aku Cuma berfikir aja. Banyak orang yang ngelakuin dua hal itu, ada orang yang sebenernya punya semuanya cuman dia malah gak menginginkan semua itu, dan ada juga orang yang selalu aja mengatakan dia cukup, atau dia gak butuh sesuatu, padahal sebenernya dia bener – bener menginginkan hal itu. Itu semua termasuk mimpi kan?” Tanya Cath
“ iya itu semua memang tersmasuk dari mimpi” ujar Dhyland
Termasuk mimpiku untuk…..ujar Dhyland dalam hati namun ia dikagetkan oleh cubitan Cath pada lengannya. Lalu ia melihat Cath tertawa sambil berlari, saat itu dhyland segera mengejarnya.
Udara siang itu terasa sangat menyejukan bagi mereka. Terik matahari tak lagi mereka hiraukan, hanya canda tawa dan rasa bahagia yang mereka rasakan. Mereka terus berlari tanpa henti. Sampai pada suatu ketika Cath tersandung batu dan Dhyland dengan sigap menangkap tubuh Cath. Cukup lama mereka memandang satu sama lain, hingga beberapa menit kemudian mereka di kagetkan oleh dering ponsel Dhyland. Dhyland segera meletakan Cath diatas rumput dan berjalan menjauhi Cath seraya mengangkat Telphone.
“ yes sir?” ujar Dhyland sopan. Lama mereka terlibat pembicaraan yang cukup lama.
“next week?? As I know that should be for next mounth not for next week? Correct me if I wrong!” Raut wajahnya berubah seketika setelah beberapa saat ia menerima telephone. Cath memandang Dhyland dengan wajah was – was, pikiran-pikiran negative mulai merasuki pikirannya.
Dhyland kembali duduk di samping Cath. Cath hendak bertanya, ia membuka mulutnya lalu menutupnya kembali tanpa mengucapkan sepatah katapun. Ia memutuskan untuk mengurungkan niatnya.
“ Cath kita pulang” ujar Dhyland singkat serya berdiri. Ia bingung apa yang terjadi pada Dhyland.
Cath hanya dapat mengikui Dhyland dari belakang. Ia kembali menatap wajah lelaki itu ketika sampai di mobil. Mereka hanya diam tanpa berbicara satu sama lain selama perjalanan pulang . Ketegangan diantara mereka mengalahkan niat mereka untuk berbicara.
***
“ apa kau bilang?? Co – ass?? Di jerman?? 3 tahun?? Kau pasti bercanda Dhyland. Sungguh kali ini bercanda muu kelewatan” ujar Cath dengan nada tinggi dan air mata yang mengambang siap jatuh.
“cath dengarkan aku. Dr.Zach menelponku di taman 3 hari yang lalu, kau masih ingatkan kejadian itu? Kejadian ditaman?” ujar dhyland yang hanya dibalas dengan tatapan sengit Cath
“ okey, bukan hanya kau yang di kagetkan dengan berita ini. Aku juga. Aku tidak tau kalau keberangkatanku akan di percepat”
“ oh bagus! Jadi sebelumnya kau sudah mengetahui tentang keberangkatanmu ke jerman dan kau merahasiakannya padaku?! Kau jahat dhyland!!” ujar cath emosi dan dengan air mata yang tak dapat di bendung lagi
“hei dengarkan aku. Aku juga baru mengetahui berita itu beberapa minggu yang lalu. Dan pada saat itu aku tidak ingin merusak suasana hati kau. Demi tuhan tak ada satu niat pun untuk membohongimu tentang semua ini”
“ dhyland aku mengenalmu sudah sangat lama! Tak pernah ada satupun rahasia yang kita sembunyikan. Aku selalu memberitahu kau tentang semua perasaanku dan keinginanku! Kecuali… kecuali…” nada cath melemah hingga Dhyland harus mendekatkan wajahnya untuk mendengar apa yang Cath katakana
“Kecuali apa?” ujar dhyland meyakinkan kalau pendengarannya memang benar
Kecuali keinginanku untuk menjadi pacarmu.
“kecuali keinginanku untuk mempunyai boneka Barbie seri terbaru” ujar cath sekenanya dan berjalan menjauh ke arah dapur
“hahaha ternyata selama ini kau penggemar Barbie juga? Aku kira wanita sepertimu anti terhadap barang – barang tersebut”
“hei apa maksud kau mengatakan wanita sepertimu? Memangnya wanita macam apa aku” ujar Cath seraya membuat coklat panas
“ ya seperti itulah… haha” ujar dhyland sekenanya
“ ya maksudnya seperti apa?” ujar cath seraya memberikan secangkir the hangat dan duduk disebelah dhyland
“ sudahlah lupaka saja. Ngomong – ngomong kau akan mengantarku ke bandara kan minggu depan?” Ujar Dhyland.
“ ya tentu saja! Jika kau ingin semua orang melihatku menangis meraung – raung atas kepergianmu!! Dan memanggil namamu dengan interkom “DHYLAND KEMBALI JANGAN TINGGALKAN AKUU” ujar cath melantur
“ haha kau ini! Ayolah…. Buatlah kesan baik sebelum sahabatmu ini pergi!” ujarnya seraya mengusap kepala Cath
“ lihat saja nanti, kalau aku tidak sibuk bertemu redaksi majalah”
“ okey okey… aku akan berdoa supaya pada hari itu redaksi majalah itu sakit perut dan diare sehingga kau akan datang ke bandara dan memanggil namaku via interkom” ujar dhyland yang hanya di balas cibiran oleh cath.
“ okey aku pulang dulu sudah malam! Bye..” ujar Dhyland
“tunggu kau belum mengatakan wanita seperti apakah aku?” ujar cath penasaraan yang hanya dibalas dengan senyuman oleh dhyland
“Dhyland!!!” bentak cath, dhylan pun berhenti di depan pintu dan membalikan badannya
“apa?”
“jawab pertanyaanku!!!” bentak Cath
Dhyland menarik nafas panjang kemudian tersenyum. “ kau seperti wanita Idamanku” ujarnya lalu membuka pintu dan menutupnya kembali. Cath hanya tepaku didepan pintu. Pintu yang baru saja di lewati Dhyalnd. Cath menjatuhkan dirinya ke sofa. Ia kembali berfikir kenapa Dhyland selalu saja membuatnya sesak nafas hanya karena satu kalimat!
***
“hei hei… mau sampai kapan kau akan menangis? kau mau semua orang dibandara menganggap aku telah menyakitimu?” ujar Dhyland panic seraya menatap Cath yang sedang menghapus air matanya. Entahlah sudah berapa bungkus tissue yang sudah ia habiskan
“ ya! Kau memang telah menyakitiku! Kalau saja kau tidak berdoa tentang kepala redaksiku yang akan sakit perut mungkin aku tidak akan datang dan menangis seperti ini” ujar Cath dalam isaknya
“ ayolah Cath! Kau sudah besar.. jangan terlalu berlebihan! Aku hanya pergi selama 3 tahun, itu tidak lama bukan? Setidaknya aku akan pulang saat kau menyelesaikan novelmu”
“tapi..aku takut” ujar Cath
“ takut apa?” ujar dhyland seraya memegang tangan Cath dan menatap Cath lekat – lekat.
“ takut kalau aku akan……” tepat pada saat itu ada seorang gadis cantik yang memanggil Dhyland hingga dhyland melepaskan tangannya dan berlari kearah wanita itu.
“kehilanganmu. Karena aku mencitaimu” ujar cath lirih seraya memandang Dhyland yang sedang berbicara akrab dengan gadis itu.
Entahlah apa yang Cath rasakan. Dadanya terasa sesak dan ia sulit bernafas ketika ia memandang gadis itu berbicara akrab Dengan Dhyland. Cath merasa mengenal wanita itu, tapi dimana? Cath hanya bisa memandang mereka dari jauh dan memegang dadanya. Sakit! Itulah yang ia rasakan. Rasa sakit itu kian menjadi saat Dhylad menggandeng wanita itu dan berjalan kearah Cath.
“maaf menunggu lama” ujar dhyland seraya tersenyum bahagia tanpa tau apa yang sebenarnyac Cath rasakan “ ini Andari, teman yang waktu itu kita temui di resto jepang, ingat?”
Cath berfikir sejenak, berusaha mengingat apakah ia benar – benar pernah bertemu dengan gadis itu. lalu Cath tersadar dari lamunannya. Ya, dia adalah gadis yang ia temui bersama Dhyland beberapa bulan yang lalu. Saat itu Dhyland berkata bahwa mereka akan menemui gadis pujaannya sejak SMA, gadis paling cantik di sekolahnya. Dan saat itu Cath benar – benar ingat ekspresi dhyland pada saat itu.
Ekspresi pria yang sedang jatuh cinta.
“ ya, aku ingat. Tentu saja ingat” jawab Cath dengan senyuman yang sedikit dipaksa
“haha, senang rasanya kau ingat padaku. Kau tau Dhyland selalu bercerita tentang kamu. Haha kamu memang benar – benar gadis yang unik” ujar Andari akrab
“tunggu! Apa yang terjadi dengan matamu? Apa Dhyland telah menyakitimu?” lanjut Andari
“ tidak, tentu saja tidak” ujar Cath cepat
“ haha, tentu tidak Ndari. Dia hanya terlalu berat untuk melepaskanku. Sehingga ia terus saja menangis karena takut kehilanganku” ujar dhyland yang dibalas dengan cubitan Cath. Andari hanya menatap mereka dengan bingung lalu ia menyunggingkan sebuah senyuman. Tak lama panggilan pesawat untuk penerbangan kejerman telah diumumkan.
“okey, it’s time to go!!” ujar dhyland seraya mengembuskan nafasnya dengan berat. Lalu ia menatap cath dengan lekat “kau tidak akan menangis lagi kan? Atau sekarang kau akan memanggil namaku di interkom?” godanya
“tidak tentu saja tidak! Sudahlah cepat pergi. Sebelum kau ketinggalan pesawat dan menambah penderitaan ku disini!”
“ penderitaan apa maksudmu?” ujar dhyland kaget
“ sudahlah” ujar Cath seraya mendorong dhyland
“ okey okey” ujar dhyland cepat seraya mengusap kepala cath, lalu ia beralih menatap Andari “ aku pergi, ingat semua yang ku katakan tadi? Aku mohon jangan lupakan itu"ujar Dhylan.
“ jaga dirimu baik – baik. Jangan merasa sungkan untuk menelpon kalau kau ada masalah” ujar dhyland seraya menatap wajah cath lekat. Yang hanya dibalas anggukan kecil oleh cath. Lalu dhyland perlahan berjalan menjauh dan tiba – tiba ia membalikan badan.
“ Cath aku akan kembali! Tunggu aku! Aku akan mengabulkan impianmu yang juga impianku!” teriaknya lalu ia masuk kedalam ruang pemeriksaan. Cath membalikan tubuhnya dan hendak pergi, tetapi langkahnya terhenti karena wanita disebelahnya. Ia lupa kalau selama ini ada Andari disampingnya.
“ Andari aku pulang dulu, aku ada janji bertemu dengan redaksi sore ini” dustanya
“oh ya, aku juga mau pulang” ujarnya. Lalu mereka berjalan bersama menuju tempat parkir.sepanjang perjalanan ke tempat parkir mereka berbicara cukup banyak. Dari sanalah Cath tau apa yang membuat Dhyland menyukai gadis disampingnya ini. Ia cantik, pintar, supel, ramah, sedangkat dirinya? Sangatlah jauh.
“ okey sampai bertemu nanti, senang bisa berbicara denganmu” ujar Andari ramah.
“ya, aku juga.” Ujar Cath.
***
Malam itu ia kembali tidak bias tertidur memikirkan kata – kata dhyland. Impiannya? Impian yang mana? Tentang Barbie? Tidak mungkin karena dhylan mengatakan itu juga mimpinya. Cath kembali mengusap wajahnya untuk kesekian kalinya.
***
Jakarta, 2 tahun kemudian
“ cath, minggu depan peluncuran buku mu! Cepat kau hubungi semua sponsor untuk datang.” Ujar Humas penerbit tempat novel Cath bernaung.
“ ya, sudah ku hubungi semuanya, semua tiket VVIP juga sudah aku kirimkan. Eh tunggu dulu, apakah kau masih menyimpan 1 tiket lagi? Aku lupa mengundang seseorang” ujar Cath
‘ oh tuhan, siapa yang belum kau undang? Sponsor yang mana?” ujar Humas tersebut panic
“ oh tenang saja bukan sponsor. Dia hanya temanku, aku lupa mengundangnya” ujar cath menjelaskan
“oh, sudah tidak ada! Sudahlah hanya satu orang teman yang tidak kau undang. Itu bukan masalah besar bukan??”
“ ya tentu saja bukan” ujar cath lalu menutup ponselnya. Bagaimana mungkin ia lupa mengundang Dhyland? Sebenarnya ia tidak lupa,ia hanya takut kecewa kalau ia mengirimkan undangannya. Ia takut dhyland tidak hadir. Jadi untuk apa ia mengundangnya kalau nantinya hanya akan membuat kecewa.
***
Jerman, 4 hari kemudian
Dhyland memandang dua buah lembar tiket yang ada di kedua tangannya dengan senyuman . Lembar disebelah kanan adalah lembar tiket launching novel Cath yang ia dapatkan dari Andari, dan yang sebelah kiri lembar Tiket pesawat untuk ke Jakarta. Besok adalah penerbangannya. ia memilih Jam yang paling pagi dan berharap ia akan sampai tepat waktu. Ia berjanji akan mewujudkan impiannya dan impian Cath, dan ia harus menepatinya.

***
Jakarta, hari peluncuran novel “ A Dream”
Cath duduk di panggung atas bersama para editor dan ketua redaksi dan pimpinan dari penerbit dimana novelnya di terbitkan. Cath dengan lihai menjawab pertanyaan, seraya sesekali pandangannya menyapu isi hall untuk mencari orang yang sangat ia nanti. Tetapi sesering apapun ia mencoba mencari sesering itu pula hatinya serasa di remas. Dua tahun tanpanya adakah suatu hal yang sangat sulit. Apalagi ia harus dihadapi pada kenyataan bahwa mimpinya tidak akan terwujud.
Tanpa sadar Cath melamun dan kembali mengingat kejadian – kejadian yang sudah ia alami bersama dhyland. Orang yang selama ini menjadi tumpuan atas semua mimpinya. Namun sekarang ia entah dimana. Sudah hampir 3 bulan terakhir mereka tidak berkomunikasi. Cath kembali menarik nafas panjang dan menghembuskannya dengan berat. ia melirik kearah Humas yang sedang memperhatikan direktur berbicara.
Lalu secara mengejutkan, humas tersebut mengedipkan matanya, dan ia menunjuk arah pintu masuk. Cath menangkap sesosok tubuh tegap seorang laki – laki. Sepertinya ia mengenal laki – laki itu. cath menajamkan pandangannya dan lelaki itu adalah Dhyland, dia datang. Rasa senang yang cath alami memaksanya untuk tersenyum bahagia, Tersenyum lega, namun kelegaan itu hanya beberapa saat ketika ia melihat seorang gadis berjalan menghampiri Dhyland. Andari! Ya tentu saja dia! Oh cath apa yang kau pikirkan?! Runtuknya dalam hati
Dhyland berjalan kearah barisan paling depan. Ia menempati bangku VVIP yang kosong. Bagaimana mungkin Dhyland bisa mendapatkan bangku itu? seingatnya ia tidak pernah mengirimkan tiket VVIP! Oh ia lupa ada Andari yang tak lain adalah anak dari direktur utama penerbit ini.
“ Lalu apakah maksud dari kalimat terakhir novel anda? Bukankah itu terkesan menggantung” ujar salah seorang wartawan yang membuyarkan lamunan Cath
“ oh ya, kalimat terakhir itu adalah merupakan sebuah pertanyaan yang hanya bisa di jawab oleh masing – masing individu yang membaca. Karena itu adalah gambaran perasaan mereka tentang mimpi” jelas Cath tenang
“ apakah itu merupakan pengalaman pribadi anda?” ujar wartawan lainnya
“ ya itu adalah pengalaman pribadi saya. Dan sekarang saya akan menanyakan pertanyaan tersebut kepada salah satu tamu yang hadir disini. Jika ingin menjawab silahkan berdiri” ujar cath
“Have you ever wondered which the most hurts :
1. Saying something and wising you had not, Or
2. Saying nothing and wishing you had”
Seorang laki laki berpostur tegap yang baru saja memasuki ruangan itupun berdiri. Ya Tak diragukan lagi, pengunjung yang akan menjawabnya adalah Dhyland
“ saying nothing and wishing I had, that’s more hurt than anything. Kenapa? Karena tentu saja itu berarti kita tidak bisa memiliki apa yang kita inginkan, atau lebih tepatnya kita impikan” ujar Dhyland penuh wibawa
“ apakah anda mengalaminya” ujar Cath tegang
“ ya tentu saja, gadis di sebelah saya ini tau betul tentang mimpi saya, namun ia belum bisa membuatnya menjadi kenyataan” ujar Dhyland seraya melirik Andari dan hanya dibalas dengan senyuman oleh Andari
“ apakah impian anda berupa…. Gadis?” ujar Cath. Entah dari mana ia mendapatkan keberanian untuk bertanya seperti itu
“ya” ujar Dhyland singkat
“siapa gadis itu?” Tanya cath dengan mata berkaca – kaca
“ kamu, Catherinne Sanjaya” jawabnya tegas, seraya berjalan menghampiri Cath di atas panggung. “ dan saya harap anda dapat mewujudkan impian saya. Impian terbesar dalam hidup saya” ujar dhyland saat tiba di depan Cath. Kini, semua mata memandang mereka berdua, menunggu kejadian apalagi yang akan terjadi.
“maksud kau? Aku adalah gadis impianmu?” ujar cath dengan mata berkaca-kaca
“ ya, kau lah impian ku” ujar dhylan mantap “ lalu apakah mimpiku akan jadi kenyataan?” lanjutnya. Suasana semakin hening. Semua orang tegang dan menahan nafas menunggu jawaban cath.
“ Dr. Dhyland your dream being come true now” ujarb cath seraya memeluk dhyland. Air mata bahagia tak dapat di bendung lagi. Semuanya tumpah menjadi satu. Suara kilat blitz kamera terdengar dimana – mana. Banyak pula pengujunung yang turut menitikan air matanya. Cath memandang kearah andari, ia melihat andari memberinya acungan jempol dan tersenyum bangga
“ lalu bagai mana dengan impian anda?” ujar salah satu wartawan “apakah sudah terwujud?” ujar watawan lainnya yang disambut dengan riuh
“ tentu saja sudah” ujar dhyland yang langsung membuat suasana hening. “ maksud saya akan segera terwujud” ujarnya lalu ia melepaskan pelukan cath dan berjalan kearah bangku. Ia mengambil sebuah kantong besar. Semua orang bertanya – Tanya apa isi kantong tersebut. Ia berjalan mendekati cath
“ apa itu?” Tanya Cath
“ impianmu!” ujar Dhyland singkat seraya mengeluarkan isi kantong tas tersebut.. sebuah boneka Barbie dengan baju pink menyala, persis seperti yang cath katakana saat ia mencoba membohongi Dhyland
Cath hanya menutup mulutnya dengan kedua tangannya dan menahan tawanya agar jangan sampai meledak, namun hal itu hanya sia – sia
“ hahahaha, astga Dhyland kau benar – benar mempercayainya?” ujar Cath ditengah tawanya yang hanya dibalas senyuman Dhyland. Cath meraih boneka itu dan langsung memeluk Dhyland, tawa serta tepuk tangan tamu undangan bergema di seluruh penjuru hall.
“kau mimpi terindahku” bisik Dhyland seraya mengecup kening Cath….

Kamis, 25 November 2010

that's about a friends

aduh gue bingung mau nulis apa. tapi seenggaknya ini pengalaman pribadi yang gak akan pernah gue lupain. pelajaran hidup yang sangat berharga. ketika seseorang telah mencapai masa bosan dan letih pada hidupnya, disanalah dia butuh sandaran, kayak gue sekarang.. mungkin bukan alesan keadaan rumah yang "panas" bikin gue gak peduli sama lingkungan, bkin gue jadi seorang remaja yang freak, tapi ada mereka yang selalu deketin gue, dan siap jadi sandaran kalo gue butuh.

pertama namanya innes, dia baik banget sama gue, gue baru deket sama dia satu tahun belakangan ini, tapii dia udh kayak sodara gue. dia yg notabene anak pertama dan gue anak bungsu, selalu mengayomi gue., pada saat gue nangis gak terkontrol dia bilang
"mungkin dulu gue lemah banget dan selalu nangis. gue sellau cerita tentang masalah yang sebenrnya sepele bnget.. sekarang pas lo ngalamin kejadian kayak gini gue sadar masalah gue itu kecil, sedangkan elo?? gue janji mulai sekarang gue bakal jadi sandaran buat lo. bahu gue masih kuat buat jadi sandaran lo, tangan gue siapn jadi tissue yang bakal ngapus air mata lo! jadii jagan pernah berfikir kalo lo itu sendirian. gue ada disini, sellau buat elo! air mata lo air mata gue juga"
kata2 itu yang seharusnya bikin gue bahagia, tapi gue malah nangis. gue nangis karena gue ngerasa 'akhirnya gue gak sendirian' YOU'RE THE BEST PRINCESS

yang kedua
Niza zitka samkova hifzil.. aduuhh bingung gue gimana caranya ngedeskripsikan seorang niza. dia intinya yang gak pernah seneng liat gue nangis. kalo gue bengung dia selalu bilang "sayang kodok piaraan gue mati lho gara2 bengong" atau "ihh, lo kalo bengong kayak pecun yang gk dibayar si om" tajem!! tapi sellau berhasil bikin gue ketawa.. makasih banyak.. I WILL ALWAYS LOVED YOU SANONG

yang ke tiga
RENE ORDHYLAND ZACHLEY
gue bingung, apa iini bisa disebut temen? karena sejujurnya gue cuman ketemu mereka di FB, but tatally mereka yg paling bisa bankitin semangat gue.. sampe 2 gue berfikir gue jatuh cinta! haha bodoh banget, ka Dhyland emang baik banget dan gak ada yang bisa nyaingin dia di cyberspace haha LOVE YA DOCTOR!!

ka cath and ka Gie..
gak pernah keabisan akal untuk bikin gue kettawa ngakak guling2.. hahaha gue selalu sayang banget sama mereka gak peduli gimana caranya, gue harus ketemu mereka!! I LOVE YA SILLY SISTA!

sooo, dari sini gue bisa ambil kesimpulan, mungkin iya ini masa terberat gue, tapu satu hal yang perlu diinget GUE GAK SENDIRIAN.. thats why gue masih ada disini dan bisa nulis ini

ILOVE YOU ALLAH
I LOVE YOU MA CRAZY FAMZ
I LOVE YOU ALL OF MY BESTIES FRIENDS